Sunday, September 8, 2013

Salah Tempat Curhat

Banyak dari kita terutama yang masih remaja dengan santainya meng-update status di jejaring sosial. Fenomena tersebut mulai merebak sejak berkembangnya teknologi informasi di Indonesia. Dimulai dari Friendster, Facebook, dan Twitter, serta masih banyak lainnya yang serupa dengan itu.

Menyikapi hal tersebut, saya berpendapat bahwa itu dapat berdampak positif dan negatif. Perasaan yang terpendam dapat dikeluarkan dan di lihat oleh orang lain, sehingga jika ada yang merespon dengan baik maka akan ada solusi. Dan curahan hati kita juga dapat menjadi pelajaran bagi pembaca lainnya di dunia maya. Tapi sebaliknya jika anda mendapatkan respon negatif, maka akan ada kemungkinan perasaan anda tersakiti, jadi jangan langsung marah pada si perespon, karena itu merupakan bagian ari konsekuensi curahan hati anda yang dituangkan ke dunia maya (jejaring sosial).

Parahnya di zaman sekarang, banyak dari kita tidak memilah dan berpikir terlebih dahulu apa yang akan kita "curahkan", karena anda pasti sadar bahwa semua orang yang online kemungkinan besar akan melihat tulisan anda. Bahkan, ada yang sampai mengangkat masalah keluarga di status-nya. Jika saya boleh mencotohkan, pernah saya membaca status anak yang mencela ayahnya. Na'udzubillah... Mudah - mudahan kita dihindarkan dari hal tersebut.

Teknologi juga seperti pisau, dapat digunakan untuk kebaikan maka akibatnya baik, dan dapat digunakan untuk kejahatan / kita salah mengungganakan maka akibatnya buruk dan merugikan bagi kita dan bisa saja orang lain. Oleh karena itu jika kita ingin curhat di dunia maya, maka berhati - hatilah. Jika saya boleh memberikan saran:

1. Pikir dulu apa yang akan kita tulis.
2. Jangan curhat tentang masalah keluarga.
3. Boleh curhat masalah pribadi tapi jangan berlebihan.
4. Jangan ceritakan keburukan orang lain.
5. Jika ingin menceritakan kebaikan orang lain, lebih baik dengan nama samaran. Beda lagi jika untuk tujuan tertentu yang memang harus mencantumkan nama asli yang diceritakan.
6. Jangan terlalu sering curhat di jejaring sosial, tapi curhatlah kepada keluarga, teman dekat yang baik, guru ngaji, atau sesepuh yang bijaksana.

Semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih hati - hati dalam meng"update" status di jejaring sosial / dunia maya.

Salam Semangat...

No comments:

Post a Comment